Nevi Minta Pemerintah Optimalisasi Produk Nasional pada Proses Transisi Energi

21-07-2023 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina. Foto : Dok/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina mempertanyakan bagaimana mengoptimalkan produk nasional dalam proses transisi energi dari fosil ke listrik. Ia menilai, transisi energi dari fosil ke listrik perlu lebih detail dari sisi supply and demand. Sehingga, menurutnya, perlu ada exercise untuk menentukan target penurunan emisi dari sektor energi pada 2060.

 

“Transisi energi merupakan proses panjang yang harus dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk menekan emisi karbon yang dapat menyebabkan perubahan iklim. Kesepakatan dalam transisi energi bertujuan untuk menuju ke titik yang sama yaitu pemanfaatan energi bersih yang terus meningkat. Indonesia ditargetkan mencapai Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat,” jelas Nevi pada keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Jumat (21/7/2023).

 

Legislator asal Sumatera Barat II ini menyampaikan, minyak, gas bumi dan batubara akan menjadi sumber energi perantara untuk transportasi sebelum digantikan dengan kendaraan listrik. Mengingat realita yang ada sekarang, energi listrik di sektor transportasi masih rumit.

 

Di sisi lain, Nevi menambahkan, bahwa di sektor rumah tangga, kompor listrik masih berbiaya tinggi. Dirinya memberi contoh, untuk memanaskan air dengan listrik, biayanya masih jauh tinggi dibandingkan dengan kompor gas.

 

“Ke depan, gas bumi akan berperan sebagai penopang bahan bakar pembangkit EBT yang masih intermitten. Di sisi lain, mineral juga akan tetap digenjot terutama untuk proses hilirisasi. Mineral masih menjadi sumber pilihan utama untuk (pembuatan) baterai,” kata Politisi Fraksi PKS itu.

 

Untuk itu, Nevi mempertanyakan, sejauh mana PLN bersinergi dengan produk-produk karya anak bangsa untuk mengakomodir produk dalam negeri sekaligus melindungi karya anak bangsa. Apalagi diketahui, China mendominasi pasar dengan lebih dari 70 persen kapasitas produksi baterai EV global dalam industri kendaraan listrik.

 

“Saya berharap ada peningkatan signifikan rasio elektrifikasi berbasis energi bersih. Kebijakan ini akan signifikan di berbagai sektor baik pemenuhan energi itu sendiri maupun peningkatan kualitas lingkungan global kita. Dengan begini, Indonesia akan menjadi kontributor besar penurunan emisi karbon dunia,” tutup Nevi Zuairina. (bia/rdn)

BERITA TERKAIT
Rivqy Abdul Halim: BUMN Rugi, Komisaris Tak Layak Dapat Tantiem
19-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menegaskan dukungan atas langkah Presiden Prabowo Subianto menghapus tantiem...
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...